10.1 Transaction Processing System
Sistem Pemrosesan Transaksi atau Transaction
Processing System adalah bagian dari sistem informasi yang
merupakan sebuah sistem yang menjalankan dan mencatat transaksi rutin harian
yang diperlukan untuk menjalankan bisnis.
Contoh : memasukkan pesanan penjualan, pemesanan hotel,
penggajian , pencatatan karyawan dan pengiriman
Transaksi adalah kegiatan yang mempengaruhi
posisi keuangan perusahaan yang dapat diukur dengan satuan uang. Di dalam
akuntansi, transaksi dikatakan valid atau sah, apabila
dilengkapi dengan bukti transaksi. Bukti transaksi adalah
bukti fisik adanya transaksi yang terjadi pada perusahaan.
Functional Area Information System (FAIS) adalah
sebuah sistem yang menyediakan informasi ke manager di area fungsional dalam
rangka mendukung tugas-tugas manajerial dari planning, organizing, and
controlling operations
Sistem pendukung keputusan (decision support systems
disingkat DSS) adalah bagian dari sistem informasi
berbasis komputer (termasuk sistem berbasis pengetahuan (manajemen
pengetahuan)) yang dipakai untuk mendukung pengambilan keputusan dalam suatu
organisasi atau perusahaan.
Business Intelligence adalah sekumpulan teknik
dan alat untuk mentransformasi dari data mentah menjadi informasi yang berguna
dan bermakna untuk tujuan analisis bisnis.
Sistem Pakar(expert system) adalah sistem
informasi yang berisi dengan pengetahuan dari pakar sehingga dapat digunakan
untuk konsultasi. Pengetahuan dari pakar di dalam sistem ini digunakan sebagi
dasar oleh Sistem Pakar untuk menjawab pertanyaan (konsultasi).
Batch processing adalah suatu model pengolahan data, dengan menghimpun data
terlebih dahulu, dan diatur pengelompokkan datanya dalam kelompok-kelompok yang
disebut batch. Tiap batch ditandai dengan identitas
tertentu, serta informasi mengenai data-data yang terdapat dalam batch tersebut. Setelah data-data
tersebut terkumpul dalam jumlah tertentu, data-data tersebut akan langsung
diproses.
Online Processing adalah sebuah sistem yang mengaktifkan semua periferal sebagai pemasok data,
dalam kendali komputer induk. Informasi-informasi yang muncul merupakan
refleksi dari kondisi data yang paling mutakhir, karena setiap perkembangan
data baru akan terus diupdatekan ke data induk. Salah satu contoh penggunaan
online processing adalah transaksi online.
Perbedaan Batch Processing dengan Online Processing :
- Pada batch processing, data yang dimasukkan akan dihimpun dahulu menjadi satu kelompok yang kemudian akan dimasukkan ke dalam database untuk mengupdate master file. Sedangkan pada online processing, data yang dimasukkan a akan langsung dimasukkan ke dalam sebuah database untuk mengupadate master file pada saat itu juga.
- Pada batch processing, data yang dikelompokkan tersebut akan dicek ulang dan disortir sebelum dikirim ke database sehingga jika terdapat data yang tidak valid, data akan dimasukkan ke dalam error report. Pada online processing, ada kemungkinan terdapat data yang tidak valid yang masuk ke database , waktu yang dibutuhkan untuk mengupdate database relatif lebih cepat dari pada batch processing.
- Proses yang memakai batch processing biasanya ditujukan untuk aplikasi yang memiliki jumlah transaksi yang besar, sehingga perlu dilakukan pemeriksaan dahulu, sebelum data-data tadi akan di olah ke Online processing lebih ditunjukan untuk pengolahan data yang memerlukan suatu tingkat transaksi dengan kecepatan tinggi, karena kebutuhan informasi yang harus segera diperoleh pada saat yang sama.
Real Time Processing adalah mekanisme pengontrolan, perekaman data, pemrosesan yang sangat cepat
sehinga output yang dihasilkan dapat diterima dalam waktu yang relatif sama.
Perbedaan realtime processing dengan online :
- satuan waktu yang digunakan oleh real-time biasanya hanya seperseratus atau seperseribu detik saja sedangkan on-line masih dalam skala detik atau bahkan kadang beberapa menit.
- On-line biasanya hanya berinteraksi dengan pemakai, sedangkan real-time berinteraksi langsung dengan pemakai dan lingkungan yang dipetakan.
Kelebihan Real Time Processing:
- Pemrosesan real time akan sangat menyederhanakan siklus kas perusahaan. Sistem real time dengan terminal komputer yang terhubung dengan komputer pusat akan mengurangi atau malah menghilangkan hambatan-hambatan seperti keterlambatan beberapa hari antara pengambilan pesanan dan penagihan ke pelanggan.
- Pemrosesan real time memberikan perusahaan keuntungan persaingan pada pasar. Dengan memelihara informasi persediaan, staf penjualan dapat menentukan dengan cepat bahwa terdapat persediaan di gudang. Informasi yang mutakhir yang disediakan melalui proses real time akan meningkatkan kemampuan perusahaan untuk memaksimalkan kepuasan pelanggan, yang menyebabkan peningkatan penjualan.
- Prosedur manual mempunyai kecenderungan untuk menghasilkan kesalahan kritis, seperti nomor rekening yang salah, nomor persediaan yang tidak valid, dan salah dalam melakukan perhitungan harga. Program perbaikan yang dilakukan secara real time memperbolehkan untuk memperbaiki banyak tipe kesalahan yang mengidentifikasi dan meningkatkan efektifitas serta efisiensi operasional.
- Akhirnya, pemrosesan secara real time akan mengurangi pemakaian kertas. Kertas dokumen mahal untuk dibuat dan sering rusak. Dokumen elektronik sangat efisien, efektif, dan sangat berguna.
10-2 Functional Area Information System (FAIS)
Functional Area Information System (FAIS) adalah sebuah sistem yang menyediakan informasi ke manager di area fungsional dalam rangka mendukung tugas-tugas manajerial dari planning, organizing, and controlling operations
Functional Area Information Systems ( FAIS) dibagi menjadi 4 :
1. Manufacturing Production (Production Management)
2. Sales Marketing
3. Finance Accounting
4. Human Capital
Manufacturing Production adalah sebuah system yang menjaring semua kebutuhan produksi , semua hasil jadi dari produksi serta jalan keluarnya hasil jadi produksi atau biasa disebut Output.
Manufacturing Production ada beberapa bagian :
ü Mengelola Material à Suatu proses produksi yang memunngkinkan sebuah barang atau material yang belum jadi di produksi dan seterusnya jadi
ü Mengelola Persediaan à Suatu Proses pensortiran barang yang sudah dikelola menjadi barang jadi dan akan di bagi menjaddi beberapa bagian lagi serta menjadi stock barang
ü Merencanakan Produksi dan Operasi à Suatu Proses dimana Produsen itu harus tau kapan barang akan selesai diproduksi dan siap dikirim kepada konsumen yang ingin memanfaatkan nilai guna dari suatu barang yang diproduksi
ü Mengendalikan kualitas à Suatu Proses dimana seorang produsen harus tau barang tersebut yang dijual Layak atau tidak saat sebelum dikirim kepada konsumen
Sales Marketing adalah System pemasaran yang dilakukan produsen agar para konsumen puas akan barang atau produk yang diberikan kepadanya. Didalam sales marketing ini terdapat 2 cara untuk memasarkan produk.
· Hubungan dengan pelanggan à membangung hubungan dengan cara baik kepada pelanggan memungkinkan seorang konsumen atau pelanggan tersebut puas akan cara pemasaran kita, caranya membangun hubungan dengan pelanggan atau konsumen dengan cara kita harus tau profil pelanggan bagaimana , dan pelanggan maunya apa , kita berikan kepada dia maunya apa.
· Profil pelanggan dan Preferensi pelanggan à profil pelanggan yang dihadapi oleh para produsen tidak hanya 1 atau 2 pelanggan saja melainkan banyak sekali , oleh karena itu produsen harus tau pelanggan tersebut lebih suka produk yang mana , produsen juga harus tau preferensi pelanggan sukanya yang mana, agar terjalin hubungan baik antara produsen dengan konsumen
Finance Accounting adalah suatu system yang digunakan oleh produsen untuk memeriksa keuangan didalam perusahaan nya tersebut. Terdapat 3 cara pemeriksaan Finance Accounting.
Perencanaan keuangan dan penganggaran ( Finnance Planning and Budgeting)
è Cara pemeriksaan ini adalah system dimana mengawasi keluar masuk nya keuangan didalam suatu perusahaan
Mengelola Transaksi Keuangan ( Managing Financial Transaction )
è Cara pemeriksaan ini lebih masuk dengan system dimana jual beli surat berharga atau biasa yang disebut dengan obligasi , atau menyesuaikan kurs ( mata uang )
Pengendalian dan Pemeriksaan ( Control and Auditing)
è Didalam cara pemeriksaan ini , menangani masalah pengendalian dan pemeriksaan uang yang masuk atau keluar dari atau dalam perusahaan contohnya :
1). Memeriksa Kontrol anggaran
2). Memeriksa keuangan
3). Analisa Rasio Keuangan
Human Capital adalah sebuah sumber daya manusia yang sangat dibutuhkan oleh para produsen. Dalam hal ini seorang manusia harus dilatih agar bisa sampai pada titik akhir dimana , manusia tersebut berguna bagi perusahaan. Ada 3 tahap dalam Human Capital antara lain :
Ø Recruitment à tahap ini memungkinkan perusahaan atau produsen merekrut pegawai / memberian lowongan pekerjaan
Ø Pengembangan Sumber Daya Manusia ( Human Resource Development)
è Dalam tahap ini seseorang yang telah direkrut oleh perushaaan , dia akan dilatih di dalam bidangnya bidangnya sendiri dan akan menjadi lebih berguna bagi perusahan
Ø Human Resource Planning and Manajement
è Saat sudah berguna bagi perusahaan , berarti orang tersebut sudah membuat perusahaan puas . dalam hal ini perusahaan juga harus memberikan mereka kepuasan , contohnya dengan :
1. Perencanaan gaji karyaawan
2. Keuntungan administrasi
3. Pengelolaan hubungan karyawan dengan perusahaan ( Employep Relationship Management)
10.3 Enterprise Resources Systems
Enterprise Resource Planning (ERP) atau Perencanaan sumber daya perusahaan adalah sistem informasi yang diperuntukkan bagi perusahan manufaktur maupun jasa yang berperan mengintegrasikan proses bisnis yang berhubungan dengan aspek operasi produksi maupun distribusi di perusahaan bersangkutan. ERP sering disebut sebagai Back Office System yang mengindikasikan bahwa pelanggan dan publik secara umum tidak dilibatkan dalam sistem ini. Contoh : AXAPTA (Micfosoft Dynamics Ax), Compiere, ORACLE ERP, SAP.
ERP II sytems terus meningkatkan keunggulan operasional dan mulai memperkenalkan ukuran proporsi nilai inovasi.
BENEFITS SISTEM ERP
1. Fleksibilitas dan kelincahan organisasi
= ERP dapat membuat organisasi lebih fleksibel, gesit, dan adaptif. Contoh : Single Entry dalam ERP, Anda hanya cukup satu kali memasukkan data untuk mendapatkan beberapa laporan. Melalui ERP status barang/order dapat dipantau setiap saat. Data base marketing Anda dapat dilihat dan diperbarui setiap saat.
2. Dukungan keputusan
= ERP dapat meningkatkan kemampuan manajer untuk membuat lebih baik,keputusan yang lebih tepat waktu. Contoh : ERP memusatkan tempat penyimpanan data pada satu tempat, maka tercipta kemudahan untuk mendapatkan berbagai data, karena setiap departemen/divisi mengirimkan data mereka pada tempat ini. Jadi membuat manajer dapat mengambil keputusan
3. Efisiensi dan kualitas
= ERP dapat meningkatkan layanan pelanggan, produksi, dan distribusi. Contoh : Dengan menggunakan teknologi komputer, Anda tidak lagi memerlukan banyak paperwork, cukup menyimpan soft-copynya dan data /laporan dapat diprint/cetak kapan saja diperlukan. Pencarian data dapat lebih mudah dan cepat, karena semuanya telah didokumentasi dan dikordinasi dengan baik oleh pusat data yang telah terbentuk dalam sistem ERP. Mengurangi Lead Time, maksudnya penyebaran informasi dilakukan secara serempak dan bersamaan ke tiap departemen, sehingga proses di tiap departemen terkait dapat dilaksanakan segera dan secepatnya tanpa harus saling menunggu sampainya informasi.
KETERBATASAN SISTEM ERP
1. Perusahaan mungkin perlu mengubah metode mereka dalam mencapai tujuan bisnis karena ERP system berdasarkan “Best Practice”
= BEST PRACTICE adalah suatu ide atau gagasan mengenai suatu teknik, metode, proses, aktivitas, insentif atau penghargaan (reward) yang lebih efektif dalam mencapai keberhasilan yang luar biasa dibandingkan dengan tehnik, metode, proses lain. Ide atau gagasan yang dengan pengawasan dan pengujian yang sesuai, dapat memberikan hasil yang diharapkan dengan lebih sedikit permasalahan dan komplikasi yang tidak terduga. BEST PRACTICE dapat juga didefinisikan sebagai cara yang paling efisien (emerlukan usaha minimum) dan paling efektif (menghasilkan hasil terbaik) untuk menyelesaikan suatu tugas/pekerjaan, berdasarkan prosedur yang berulang-ulang (disampaikan di berbagai tempat) dengan memberikan bukti nyata yang dapat mengubah perilaku sejumlah orang.
2. ERP system dapat menjadi kompleks, mahal, dan memakan waktu dalam penerapannya
= Sistem dapat terlalu kompleks jika dibandingkan dengan kebutuhan dari pelanggan. Secara umum biaya implementasi bervariasi, sebagai berikut:
· Skala SME (Small-Medium) berkisar dari US$ 30.000 – US$ 700.000
· Skala Medium berkisar dari US$ 700.000 – US$ 3 juta
· Skala besar lebih dari US$ 3 juta
1. Kegagalan untuk melibatkan karyawan yang terkena dampak dalam fase perencanaan dan pengembangan dan dalam proses perubahan manajemen
= Organisasi hanya memikirkan manfaat yang besar dari penerapan ERP tetapi tidak mempersiapkan personilnya untuk berubah. Permasalahan lainnya adalah pada personil yang tiba-tiba dibebani dengan tanggung jawab yang lebih besar dengan kesiapan yang kurang baik mental maupun keahliannya.
2. Mencoba melakukan terlalu banyak & terlalu cepat dalam proses konversi
= Mengakibatkan unsur-unsur perusahaan menjadi tidak siap dengan perubahan yang cenderung menggunakan teknologi.
3. Kurangnya pelatihan dalam tugas pekerjaan baru yang dibutuhkan oleh ERP system
= Biasanya kesulitan terbesar terletak pada perubahan praktek pekerjaan yang harus dilakukan. Disamping itu training yang melibatkan banyak modul seharusnya dilaksanakan seawal mungkin. Contoh : Implementasi ERP membutuhkan keahlian staff ditingkatkan dengan baik seperti kemampuan dalam menggunakan microsoft, acccurate, dll.
4. Kegagalan untuk melakukan konversi data yang tepat dan pengujian untuk sistem baru
= Organisasi biasanya tidak cukup memahami apa dan bagaimana software ERP bekerja sehingga terkadang menjadi gagal
IMPLEMENTASI ERP SYSTEM
1. Vanilla approach
= Perencanaan yang menyarankan perusahaan untuk mengubah proses bisnis agar sesuai dengan sistem ERP yang akan digunakan.
2. Custom approach
= Perencanaan yang menyarankan perusahaan untuk mengubah sistem ERP sehingga cocok dengan proses bisnis perusahaan itu sendiri.
3. Best of breed approach
= Perencanaan yang menyarankan mengubah proses bisnis dan sistem erp secara bersamaan tetapi dengan intensitas yang sama 50:50
3 KEUNTUNGAN MENGGUNAKAN ERP SYSTEM BERBASIS CLOUD
1. Sistem ini dapat digunakan dari setiap lokasi yang menyediakan akses internet
= Karena sistem ini berbasis internet sehingga tidak perlu terikat dengan suatu tempat tertentu
2. Perusahaan yang menggunakan ERP berbasis cloud dapat menghindari biaya hardware dan software yang merupakan tipikal alasan implementasi
= Sistem ini bisa disimpan di internet sehingga tidak perlu membeli media dan tempat penyimpanan khusus yang memakan tempat dan biaya yang mahal
3. Solusi ERP berbasis cloud dapat terukur, yang berarti adalah memungkin memperluas dukungan ERP untuk proses bisnis baru dan mitra bisnis baru (misalnya, pemasok) dengan membeli modul ERP baru.
3 KERUGIAN MENGGUNAKAN ERP SYSTEM BERBASIS CLOUD
1. Masih tidak jelas apakah ERP system berbasis cloud yang lebih aman dari on-premise system
= Karena ERP yang berbasis cloud bersifat Off-Premise yang artinya tidak ada perangkat di lokasi (premise) user, kecuali perangkat akses. Misalkan Anda ingin punya email, Anda tidak harus memiliki mail server sendiri yang dipasang di kantor. Namun sekarang banyak hacker, jadi bukan sesuatu yang mustahil bila sistem perusahaan diretas.
2. Perusahaan yang mengadopsi sistem ERP berbasis cloud mengorbankan kontrol mereka atas sumber daya TI strategis
= Karena semua diatur oleh sistem, sumber daya seperti hardware, software digantikan oleh cloud.
3. Kurangnya kontrol atas sumber daya TI ketika sistem ERP mengalami masalah
= Karena ERP menjadi pusat, ketika mengalami masalah akan susah. Hal ini disebabkan semua diatur dan tinggal mengikuti sistem yang berbasis cloud sehingga karyawan pun tidak punya inisiatif dan kemungkinan tidak tersedianya sumber daya TI.
10.4 Bantuan ERP untuk Proses Bisnis
Sistem ERP secara efektif memberikan beberapa bantuan dalam proses bisnis. Ada 3 contoh menonjol pada ERP adalah :
1. The procurement process ( proses pengadaan )
2. The fulfillment process ( proses pemenuhan )
3. The production process ( proses produksi )
THE PROCUREMENT PROCESS
Proses pengadaan berasal ketika perusahaan harus memperoleh barang atau jasa dari sumber eksternal dan termasuk juga ketika perusahaan menerima dan membayar untuk mereka.
Proses ini melibatkan 3 departemen utama yaitu :
1. Warehouse ( gudang )
2. Purchasing ( pembelian )
3. Accounting ( akuntansi )
Proses pengadaan terdiri dari langkah-langkah sebagai berikut :
1. Proses berasal dari departemen gudang yang menghasilkan permintaan pembelian terhadap produk yg di butuhkan
2. Gudang meneruskan permintaan pembelian kepada departemen pembelian, dinana memunculan pembelian dan meneruskannua kepada vendor, sehingga vendor memilih barang yang akan dibeli
3. Setelah perusahaan menempatkan pesanan, mereka menerima barang dari departemen gudang dan akan di cek kembali apakah sesuai atau tidak
4. Jika barang sama dengan pesanan, departemen gudang mengeluarkan dokumen penerimaan barang
5. Departemen akuntansi menerima faktur dari vendor dan memverifikasi semua penyesuaian
6. Setelah akuntansi memverifikasi, lalu dilakukanlah proses pembayaran
THE ORDER FULFILLMENT PROCESS
Berbeda dengan proses pengadaan, proses pemenuhan berasal ketika perusahaab menerima order dari customer dan menyelesaikan orderan ketika menerima pembayaran dari pelanggan.
Pada proses pemenuhan, terdapat langkah-langkah sebagai berikut :
1. Departemen penjualan menerkma permintaan pelanggan
2. Setelah penjual menerima permintaan dari pelanggan. Departemen penjualan mengecek jumlah kuota yang berhubungan dengan keberadaan dan harga barang
3. Jika pelanggan setuju dengan harga barang, lalu di sepakatilah order dari customer
4. Departemen penjualan menyerahkan kepada bagian gudang .
5. Departemen gudang menyiapkan pengiriman dan membuat dokumen-dokumen
6. Departemen akuntansi memberikan faktur kepada pelanggan
7. Departemen akuntansi menerima pembayaran yang konsisten sesuai dengan faktur yg diberikan kepada pelanggan
THE PRODUCTION PROCESS
Proses produksi tidak terjadi di semua perusahaan karena tidak semua perusahaan memproduksi barang secara fisik
Ada dua strategi proses produksi :
- make to stock ( terjadi ketika perusahaan memproduksi barang untuk menciptakan atau meningkatkan persediaan di gudang dan telah siap dijual )
- make to order ( terjadi ketika produksi produk yang dihasilkan sesuai dengan orderan pelanggan dan diproduksi ketika ada permintaan pelanggan )
Proses produksi terdapat langkah-langkah sebagai berikut :
1. Departemen pergudangan memiliki kesiapan pada barang, baik barang jadi yang ada di persediaan dalam gudang maupun ketika pelanggan membutuhkan barang yang tidak ada dalam stock dan di order oleh pelanggan secara spesifik
2. Ketika perencanaan order mencapai proses produksi, bagian pengontrol mengotorisasi urutan- urutan yang harus di lakukan dalam proses produksi sesuan dengan orderab yang spesifik
3. Untuk membuat barang jadi, bagian produksi membuthhkan sejumlah material. Untuk memperoleh bahan tersebut, bagiab produski membuat slip bahan yang berisi semua bagian yang di perlukan
4. Bagian- bagian yng ada di gudang dikirimkan ke bagian produksi. Jika ada bagian yg tidan ada, perusahaan harus membeli barang dari bagian pengadaan.
5. Setelah bagian produksi menghasilkan produk sesuai dengan orderan yabg spesifik, akan di kirimkan lagi ke bagian departemen gudang.
6. Ketika bagian gudang menerima barang jadi, departemen gudang membuat dokumen-dokumen yang dibutuhkan
Sejumlah peristiwa dalam produksi terdapat beberapa masalah sebagai berikut:
- keterlambatan penerimaan produk
- ketidaksesuaian dengan orderan
- pengembalian kuota
- kesalahan pemberian faktur
- ketidaktersedianha beberapa bagian dari supplier
Perusahaan menggunakan ERP untuk mengatur procurement, fulfillment dan production karena sistem ERP melacak semua peristiwa dari setiap proses. Sistem ini memasukkan semua dokumen yang di buat dalam setiap proses dalam database utama.
PROSES INTERORGANISASIONAL : ERP with SCM dan CRM
Walaupun proses procurement dan fulfillment melibatkan suppliers dan customers, mereka mempertimbangkan proses interorganisasional karena mereka berasal dan meliputi perusahaan.
Bagaimanapun sistrm ERP dapat mengatur proses yang berasal dari satu perusahaan ke perusahaan lain.
Secara tipikal, ERP melibatkan SCM ( supply chain management ) dan CRM ( customer relationship management )
SCM dan CRM membantuk banyaj perusahaan dalam mengkoordibasi aktivitas aktivitas dalam perusahan terutama dalam hal barang dan jasa.
ERP with SCM system mempunyai kemampuan untuk menempatkan permibtaan secara otomatis untuk membeli produk dari supplier. Setiap barang yang dibeli, sistem menyimpan data setiap pembelian yang terjadi, data persediaan dab memberikan data kepada bagian gudang.
SCM sistem mencatat data secara historical untuj menentukan kapan produk baru harus di order kembali sebelum persediaan sedikit
ERP CRM adalah sistem yang juga menguntungkan bisnis dengan menghasilkan analisis produk yang dikonsumsi berdasarkan faktor-faktir variabel seperti cuaca, hari dan tipe-tipe konsumen. Analisis tersebut membantu perusahaan untuk mengkoordinasi rantai penawarsn untuk di pertemukan dengan kebutuhan customer terhadap produk
10 . 5 Reports
Semua informasi systemmenghasilakn laporan : transaksi proses system , erp system , custumer relationship management system , etc . Semua system informasi menghasilkan laporan . Laporan ini terbagi menjadi 3 , yaitu :
a. Laporan rutin
b. Ad-Hoc ( on – demand )
c. Laporan penerimaan
A. Laporan rutin , menghasilkan jadwal yang berjangka . Mereka berkisar dari laporan perjam misalkan laporan absensi karyawan dapat dilihat langsung dari tingkat absensi dari system mesin absen .
B. Ad-HOC (on-demand) , dibagi menjadi 3 bagian yaitu :
Ø Drill – down reports menampilkan tingkat yang lebih detail . Misalnya : seorang manajer mungkin memeriksa penjualan menurut wilayah dan memutuskan untuk menelusuri lebih detail dengan focus khusus pada penjualan toko dan kemudian oleh penjual .
Ø Key – indicator reports , merangkum kinerja kegiatan kritis . Misalnya : kepala keuangan perusahaan mungkin ingin memantau arus kas masuk dank kas yang tersedia .
Ø Comperative reports , membandingkan . Misalnya : tingkat pencapaian unit bisnis yang berbeda atau dari satu unit selama waktu yang berbeda .
C. Exception reports (laporan pengecualian) , hanya mencakup informasi yang jatuh standarts ambang luar tertentu . Untuk menerapkan manajemen dengan pengecualian , pertama manajemen menciptakan standart kinerja . Lalu membuat system untuk memantau kinerja para karyawan dengan melihat melalui data yang masuk tentang transaksi bisnis , misalnya : pengeluaran perusahaan . membandingkan kinerja actual dengan standart , dan mengidentifikasi pengecualian untuk standart .
Contohnya : manajemen menetapkan kuota penjualan . DImana perusahaan mengimplementasikan fais yang mengumpulkan dan menganalisa semua data penjualan . Laporan pengecualian akan mengidentifikasikan kasus dimana penjualan turun diluar ambang yang dibuat – misalnya lebih dari 20% singkat dari kuota tidak akan melaporkan pengeluaran yang jatuh dalam kisaran diterima dari standarts . Laporan pengecualian membantu manajer focus dalam satu masalah saja di satu daerah saja .